
Bayangkan, ada seorang pemuda berusia 28 tahun yang dijuluki “The Most Dangerous Man in AI”. Bukan karena dia meretas sistem atau menciptakan robot pembunuh, tapi karena kemampuannya mengendalikan otak di balik hampir semua AI yang kita pakai hari ini.
Namanya Alexandr Wang. Rambutnya agak berantakan, wajahnya masih seperti mahasiswa, tapi kiprahnya membuat para bos teknologi dunia rela mengeluarkan ratusan triliun demi mengajaknya bergabung.
Bukan Pembuat AI, Tapi Pemberi “Makanan”
Kebanyakan orang mengira, untuk menguasai AI, kamu harus menciptakan programnya. Wang membuktikan, yang memegang kendali justru adalah orang yang memberi makan otak AI dengan data.
Sebab, AI tanpa data ibarat otak tanpa pengetahuan. Dan data yang dimaksud bukan sekadar jumlahnya banyak, tapi harus bersih, akurat, dan terkurasi. Itulah spesialisasi Wang.
Perjalanan yang Dimulai di Usia 19
Tahun 2016, ketika teman-teman sebayanya sibuk kuliah atau main game, Wang mendirikan Scale AI. Misinya sederhana: menyediakan data berkualitas tinggi untuk melatih kecerdasan buatan. Saat itu, AI belum jadi tren besar. Banyak yang menganggap idenya aneh — sampai ChatGPT lahir pada 2021.
Boom! AI meledak jadi topik dunia, dan semua perusahaan berlomba mencari data berkualitas. Siapa yang mereka cari? Alexandr Wang. Scale AI kebanjiran proyek, dan Wang menjadi miliarder di usia 24 tahun.
Tangan di Balik Raksasa Teknologi
Diam-diam, Wang dan timnya terlibat dalam:
- Melatih ChatGPT hingga lahir GPT-3.5.
- Mengasah Google Bard yang kini berevolusi jadi Google Gemini.
- Memberi data untuk Pentagon demi perencanaan AI militer.
- Membangun infrastruktur Azure AI untuk Microsoft Copilot.
- Melatih voice mode Grok milik perusahaan X.
- Menggarap model LLaMA yang digunakan Meta AI.
Dengan kata lain, setiap kali kamu bicara dengan AI besar di dunia, kemungkinan besar Wang ada di belakangnya.
Rp233 Triliun dari Mark Zuckerberg
Pengaruh Wang begitu besar sampai-sampai Mark Zuckerberg rela menggelontorkan Rp233 triliun untuk membeli hampir separuh Scale AI. Bukan hanya demi saham, tapi demi membawa Wang dan timnya masuk ke divisi elit pengembang AI Meta.
Kenapa Dia Disebut Berbahaya?
Karena data adalah bahan bakar utama AI. Dan Wang punya akses ke data yang paling diinginkan semua raksasa teknologi — dari perusahaan swasta hingga militer. Siapa pun yang menguasainya, memegang kendali masa depan AI.
Itulah kenapa, walau tidak membuat AI yang kita pakai, Alexandr Wang disebut sebagai sosok paling berpengaruh dan “paling berbahaya” di dunia AI.